Sepenggal syair lagu dari grup band APACHE "Putoh cinta Nyan biasa Patah hate Ka teunte na Tapi Bek teuba ba Dalam susah Harus beudoeh Beumeubah Meulangkah -----------------Bek panik Bek panik Yang ka jioeh bah le jioeh Yang goloem na bek ka preh troeh Bek panik bek panik"
Cuplikan sedikit syair dari lirik yang belakangan ini sedang Booming di aceh dan sangatlah akarap ditelinga kita. Ya, BEK PANIK yang menjadi tembang populer dalam debut paling hit pada album perdana APACHE.
Sebuah band lokal yang sedang digandrungi kawula muda. Mengusung aliran folk, band yang berdiri 2013 lalu ini memberi warna baru dalam blantika musik Aceh.
“Ya, liriknya memang dibuat easy listening, itu wajib. Kebanyakan terilhami dari pengalaman pribadi. Jadi setiap orang yang mendengar merasa, ini saya,” papar pentolan salah seorang Grup APACHE, Nazar jelanya.
Nama-nama Anggota band APACHE yaitu :
- Nazar (vokalis Band);
- Ikram (perkusi Band);
- Amek (gitar Band);
- Nawan (leadguitar band);
- Dhapu (bass)
Mereka (APACHE) sekarang berhasil mencuri perhatian publik di blantika musik aceh sekarang ini.
Demam APACHE terlihat dari beberapa dalam album Bek Panik yang langsung hits dan digilai para apachian --sebutan untuk fans APACHE he,,,,he.
Para penggemar band lokal ini malah sudah membentuk komunitas dan keberadaannya menyebar di tiap pelosok kabupaten/kota. Namun kepopuleran APACHE tidak terlepas dari Sosial media sekarang ini yang menjadi jurus ampuh yang melambungkan nama mereka.
Selain liriknya yang easy listening (enak didengar) dengan aliran folk yang dikenal sebagai musik rakyat, tampilan band yang berkiblat bohemian ini juga menjadi daya tarik tersendiri.
Performance mereka dalam video klip album yang menelurkan lagu tersebut selaras dengan aliran musik yang diusung. Nuansa reggae dan jazz sangat kental terasa.
Apache sendiri terinspisrasi dari nama dan spirit suku asli yang mendiami Benua Amerika yaitu Apache. Seni sebagai bahasa universal telah berbicara lewat album mereka.
Tak heran ketika dikawinkan dengan lirik Aceh, karya APACHE pun menjadi fenomenal. Mementahkan pandangan yang menganggap lagu daerah yang identik “tua”.
Baca juga : Biodata Bergek yang fenomenal diaceh era baru
Proses kreatif penciptaan lirik telah dimulai sejak 2013 dan baru di-launching Desember 2016 lalu. Nazar, Ikram, dan Amek yang menyumbang paling banyak dalam penciptaan lirik mengaku menggaet teman-temannya sendiri sebagai model video klip. Selain Leumoh Aneuk Muda, Bek Panik, dan Mona juga menjadi tembang andalan grup band yang bernaung di bawah Tanda Seru Management.
Sementara pembuatan video klip sendiri sebagian besar mengambil lokasi di Banda Aceh dan sekitarnya, serta di Kabupaten Aceh Jaya.
Sejak APACHE dilempar ke pasar Musik, album Bek Panik telah terjual dengan angka yang fantastis yaitu ribuan keping atau tepatnya 16 ribu keping cetakan VCD. Sebuah angka yang menggembirakan untuk sebuah band pendatang baru bukan!
Manajer APACHE yaitu Akmal mengatakan "Pertama kalinya kita tampil di warung kopi. Sekarang ada juga yang gaet untuk kampanye partai politik, tapi kami tolak. Ke depan kita ingin membuat project baru untuk membuat drama musikal, kapan nanti ditunggu aja". serta ungkapnya juga "Grup Band APACHE mengaku tak mempunyai kesulitan berarti dalam membuat jadwal. Hanya saja atas nama selera pasar, pihaknya mengaku tidak bisa seutuhnya mengusung idealisme dalam bermusik".
Pun begitu sebagai anggota band, Nazar memberi apreasiasi bagi band besutannya yang digawangi lima anak muda berbakat itu. Ya, Paling tidak APACHE menjadi penghibur masyarakat dan “angin segar” dalam ranah musik Aceh.
Semoga dan selalu dapat berkarir adalah harapan kita semua, semoga bermamfaat adanya, Amin.
Sumber : Serambi Indonesia
EmoticonEmoticon