Thursday 2 March 2017

Menjaga Perasaan IBU




Kisah tentang seorang anak yang ingin menjaga perasaan ibunya dengan penuh kasih sayang, agar ibunya selalu bahagia, walau bagaimanapun penilaian kebahagian akan selalu berbeda sudut pandang. 

semoga kisah dibawah ini menjadi inspiratif bagi kita semuanya.

Alkisah ada seorang anak yang mempunyai ibu yang sudah renta giginya sudah agak ompong, sehingga membuat anaknya ingin membawa ibunya untuk memasang gigi palsu pada klinik terdekat.

Begitu masuk ke klinik gigi, dokter pun mulai mempromosikan gigi palsu kepada mereka namun si ibu maunya gigi palsu yang paling murah. Mendengar itu, sang dokter tidak mau menyerah begitu saja menjelaskan perbedaan kualitas antara gigi yang bagus dan buruk sambil memandangi si anak yang tampaknya berduit acuh tak acuh, hanya sibuk merokok sambil teleponan serta sama sekali tidak peduli dengan ibunya.

Dokterpun gagal meyakinkan si ibu, hingga akhirnya dokter memenuhi permintaan si ibu tadi. Saat itu dengan tangan bergetar si ibu mengambil sebuah kain bungkusan lalu membukanya selapis demi selapis kemudian mengambil dan menyerahkan uangnya kepada dokter sebagai uang muka dan seminggu kemudian akan kembali lagi untuk memasang gigi palsunya.

Setelah si ibu dan anaknya meninggalkan klinik, orang-orang yang ada di klinik mulai jengkel dan marah-marah terhadap anak berduit tersebut yang berpakaian necis, rokoknya pun cerutu kualitas tinggi tetapi tidak rela mengeluarkan uang untuk sepasang gigi palsu yang bagus untuk ibunya. Tepat di saat mereka masih memendam rasa jengkel dan amarah itulah, tak diduga anak berduit itu pun kembali ke klinik dan berkata : “Dok, tolong buatkan gigi porselen yang terbaik buat ibu saya, biayanya saya yang tanggung, tidak masalah berapa pun harganya. Tapi saya minta anda jangan mengatakan hal yang sebenarnya kepada ibu saya karena ibu saya orang yang sangat hemat dan saya tidak ingin membuatnya sedih karena hal ini.”

Akhirnya mereka pulang kerumah dengan perasaan aman tentram dan damai tanpa ada perasahan yang terluka.

Demikian sedikit kisah semoga menjadi pandangan baik bagi setiap anak-anak buah hati orang tua, sehingga menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, bangsa dan negara.......wassalam.


EmoticonEmoticon