Bagi sebagian orang Mungkin belum mengenal apa itu Equinox ?
Equinox merupakan fenoma alam tentang peningkatan suhu udara namun tidak menimbulkan peningkatan suhu udara secara ekstrim, bahkan tidak seperti yang cemaskan oleh isu-isu yang beredar bahwasannya fenomena ini bisa meningkatkan suhu sampai 40 derajat Celcius.
Berikut ini sedikit ulasan tentang Equinox semoga bermanfaat!
Jika dipahami dari artinya, Equinox berasal dari bahasa Latin Aequus yang berarti setara dan Nox yang berarti malam. Istilah ini bahkan sudah dikenal sejak abad ke 14 lalu yang dikenal sebagai peristiwa malam dan siang setara 12 jam. Fenomena ini terjadi karena sumbu utara-selatan Bumi poda dasarnya tidak berada pada posisi tegak lurus dalam satu lintasan orbit Bumi terhadap Matahari.
Pada saat dimana negara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa akan bersinggungan langsung dengan orbit Bumi terhadap Matahari, saat itulah peristiwa Equinox di negara khatulistiwa seperti Indonesia akan terjadi.
BMKG mengatakan tak akan terlihat bayangan benda yang tertimpa sinar matahari, sebab matahari tepat berada di atas Indonesia. Namun prediksi BMKG, saat Equinox terjadi suhu iklim Indonesia akan mencapai suhu 34 derajat celcius pada puncaknya.
Equinox adalah salah satu fenomena astronomi saat matahari melintasi garis khatulistiwa. Fenomena ini secara periodik berlangsung 2 kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September. Saat fenomena ini berlangsung, durasi siang dan malam di seluruh bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis di bagian utara maupun selatan.
Secara umum kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia cenderung kering. Beberapa tempat seperti Sumatera bagian utara mulai memasuki musim kemarau. Maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup ekstrim dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan serta lingkungan. di mana kita ketahui rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat celcius. Memang ada peningkatan suhu udara saat terjadi fenomena Equinox. Namun tidak mencapai 40 derajat celcius seperti isu-isu hoax yang beredar di sosial media. Equinox bukan merupakan fenomena seperti Heat Wave (ini terjadi karena aliran udara panas melewati permukaan daratan yang luas maka terjadi interaksi antar gelombang suhu yang menyebabkan suhu naik secara drastic) seperti yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.
Berikut fakta unik tentang equinox
1. Equinox Terjadi 2 Kali dalam Setahun
Equinox berlangsung 2 kali dalam setahun. Prediksi akurat astronom berkisar di bulan Maret dan September, tepatnya 21 Maret dan 23 September. Bukan tidak mungkin, prediksi bisa meleset ke tanggal selain itu, hanya masih dalam bulan yang sama. Fenomena ini juga memiliki istilah yang berbeda. Wilayah belahan Bumi utara menyebut equinox yang terjadi pada Maret sebagai Vernal (musim semi) Equinox. Sementara di belahan Bumi selatan disebut Autumnal Equinox.
2. Transisi Alam ke Musim Semi
Astronom di belahan Bumi utara menggunakan Equinox yang terjadi di Maret sebagai patokan untuk dimulainya musim semi. Musim berakhir di titik balik Matahari pada Juni, yaitu ketika musim panas akan dimulai. Nah, bedanya dengan wilayah belahan Bumi selatan, Equinox yang terjadi di September justru malah menjadi penanda awal musim semi mereka.
3. Equinox dan Aurora Borealis
Equinox disebut-sebut menjadi momen yang pas untuk menyaksikan peristiwa Aurora Borealis di belahan Bumi utara. Seperti dijelaskan NASA, aktivitas geomagnetik akan berlangsung dua kali lebih intens ketika musim semi dan gugur.
4. Equinox dan Kebudayaan
Fenomena Equinox pun begitu melekat dengan perayaan kebudayaan di sejumlah wilayah. Masyarakat di Tiongkok, contohnya, merayakan Equinox pada Maret dengan tradisi menyeimbangkan telur. Telur yang diletakkan dalam posisi sejajar menandakan kesuburan dan pertanda keuntungan.
Sumber : Liputan6
EmoticonEmoticon